Pare
Morfologi Tanaman : Tumbuhan merambat dengan sulur- sulurnya yang mengait pada batang tumbuhan lain atau tonggak. Daun tunggal, bertangkai dan letaknya berseling, berbentuk bulat panjang, panjang 3-10 cm dan lebar 2-4 cm, berbagi menjari 5-7, pangkalnya berbentuk jantung, serta warnanya hijau tua. Bunga tunggal, bertangkai panjang, mahkotanya berwarna kuning. Buah bulat memanjang, dengan 8-10 rusuk memanjang, berbintil-bintil tidak beraturan, panjangnya 8-30 cm, warna buah hijau, bila masak menjadi oranye yang pecah dengan tiga bagian. Berbiji banyak, pipih melanset.
Daftar Isi
Nama Ilmiah
Momordica charantia L: balsam pear, bitter gourd.
Nama Daerah
Prien (Gayo); paria (Sunda, Batak Toba, Bima, Makassar); foria (Nias), kambeh (Minangkabau); papare (Jakarta); pepareh (Madura); paya truwok (Sasak); pania (Timor); popari (Manado); beleng gede (Gorontalo), papari (Buru); papare (Halmahera), kepare (Ternate).
Bagian yang Dimanfaatkan & Kandungan
Bagian yang dimanfaatkan adalah buah dan daun. Buah mengandung albuminoid, karbohidrat, dan pigmen. Daun mengandung momordisina, momordina, carantina, resin, dan minyak. Akar mengandung asam momordial dan asam oleanolat. Biji mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid, dan asam momordial.
Pemanfaatan
Buah untuk merangsang nafsu makan, penyakit kuning, memperlancar pencernaan, dan obat malaria. Daun menyembuhkan mencret pada bayi, membersihkan darah bagi wanita yang baru melahirkan, menurunkan panas, mengeluarkan cacing kremi, dan menyembuhkan batuk.
Cara Penggunaan
1. Rebus buah, makan secara rutin sebagai lalapan penambah nafsu makan dan melancarkan pencernaan.
2. Cuci buah pare kemudian buang isinya selanjutnya parut. Seduh hasil parutan dengan air panas dan minum setelah dingin. Gunakan untuk penderita kencing manis.
3. Cuci daun pare kemudian lumatkan sampai lembut Seduh dengan air panas sebanyak h gelas. Setelah dingin, saring lalu minum untuk penderita cacingan.
Info Lain
Sebuah penelitian telah dilakukan di Pusat kanker University of Colorado menyebutkan bahwa pare dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan kanker pankreas. Kandungan yang terdapat dalam pare mempengaruhi metabolisme glukosa yang sangat dibutuhkan oleh sel kanker.
Pare ternyata banyak jenisnya dan tumbuh subur di beberapa negara termasuk Indonesia. Studi lainnya menyebutkan bahwa dengan konsumsi sayuran pare dapat merespon indera pengecapan sehingga sel saluran pernapasan ikut aktif dan menyebabkan saluran pernapasan menjadi luas dan masuknya aliran udara yang kuat sehingga sangat baik untuk penderita asma.
Tidak banyak yang tahu bahwa ternyata vitamin C yang terkandung dalam buah pare dapat membantu dan memelihara kecantikan, yaitu dengan cara menghindari ancaman efek buruk dari sinar ultraviolet.
Kontraindikasi
Momordica charantia dapat mengiritasi saluran pencernaan, terutama jika terlalu banyak mengonsumsi jus pare sehingga mengalami ketidaknyamanan pada perut, sakit perut atau diare. Selain itu, efek samping konsumsi pare adalah hipoglikemia. Pengaruh utama dari pare adalah mengurangi kadar gula darah.
Efek samping tersebut mungkin menjadi masalah bagi orang yang memakai obat diabetes atau dengan kadar gula darah normal atau rendah. Berkurangnya gula darah atau hipoglikemia dapat menyebabkan pusing, sakit kepala, lekas marah, lapar, berkeringat, kegoyahan, kebingungan dan kecemasan. Jika setelah mengonsumsi pare terdapat gejala tersebut sebaiknya segera periksakan diri ke tenaga medis.
Rasanya yang agak pahit tidak baik dikonsumsi oleh wanita yang sedang hamil karena dapat memicu keguguran, tetapi untuk pengobatan luar sejauh ini aman. Bijinya sebaiknya tidak dikonsumsi oleh anak-anak karena beracun.