Kelor
Morfologi Tanaman : Pohon dengan tinggi 7-11 m. Batang tegak, berwarna putih kotor, kulit tipis, permukaan kasar, arah cabang tegak atau miring, cenderung tumbuh lurus dan memanjang. Daun majemuk, bertangkai panjang, tersUsun berseling, beranak daun ganjil, helai daun saat muda berwarna hijau muda. Bunga berwarna putih kekuning-kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau. Buah berbentuk panjang bersegitiga, panjang 20-60 cm, buah muda berwarna hijau, setelah tua menjadi cokelat, bentuk biji bulat berwarna cokelat kehitaman.
Daftar Isi
Nama Ilmiah
Moringa pterygosperma Gaertn. clarifier tree, drumstick tree Melayu.
Nama Daerah
Kelor (Sunda), marongghi (Madura), kerol (Buru), moltong (Flores), kelo (Gorontalo), keloro (Bugis), kawano (Sumba), ongge (1ow) of noy ‘(ewig).
Bagian yang Dimanfaatkan & Kandungan
Bagian yang dimanfaatkan adalah daun. Daun mengandung kalsium, potasium, protein, vitamin A dan C.
Pemanfaatan
Penyakit yang bisa diobati adalah sakit kuning, rematik, bengkak, kelumpuhan, beri-beri, peluruh haid, cacingan, rabun mata, dan susah buang air kecil.
Cara Penggunaan
1. Tumbuk halus daun kelor ditambah satu gelas air kelapa dan disaring. Selanjutnya, tambahkan satu sendok makan madu dan diaduk sampai merata. Diminum untuk penderita sakit kuning.
2. Tumbuk halus gagang daun kelor dan kapur sirih kemudian dipakai untuk obat gosok rematik dan pegal linu.
3. Tumbuk halus daun kelor, diseduh dengan satu gelas air masak dan disaring. Selanjutnya, dicampur dengan madu dan diaduk sampai merata. Diminum sebelum tidur untuk penderita rabun ayam.
4. Campur satu sendok sari daun kelor dan sari buah ketimun atau wortel yang telah diparut dalam jumlah yang sama ditambah satu gelas air kemudian disaring. Diminum setiap hari bila susah buang air kecil.
5 Rebus tiga gagang daun kelor, satu gagang daun cabai, 1-2 batang meniran dengan dua gelas air sampai mendidih hingga tinggal satu gelas kemudian disaring. Diminum untuk mengobati cacingan.
Info Lain
WHO menobatkan kelor sebagai pohon ajaib setelah melakukan studi dan menemukan bahwa tumbuhan ini berjasa sebagai penambah kesehatan. Sejak lama sudah menjadi tradisi penduduk kawasan Etiopia, Somalia, dan Sudan, untuk menanam pohon kelor yang menjadi bagian di dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan sayuran, bahan baku obat- obatan, juga untuk diperdagangkan.
Periset dari Anna Technology University, Tamilnadu, India membuktikan bahwa daun kelor memang berkhasiat sebagai hepatoprotektor alias pelindung hati. Menurut dokter sekaligus herbalis di Yogyakarta, kelor mengandung antioksidan yang sangat tinggi dan sangat bagus untuk penyakit yang berhubungan dengan masalah pencernaan, misalnya luka usus dan luka lambung.
Kontraindikasi
Sebaiknya tidak mengonsumsi dengan dosis yang berlebihan sebelum berkonsultasi dengan herbalis atau dokter.