Kumis Kucing
Morfologi Tanaman : Herba tumbuh tegak, biasanya bagian bawah berakar di bagian buku-bukunya, tinggi 1-2 m, batang segi empat agak beralur, berbulu pendek atau gundul. Daun tunggal, bundar telur lonjong, lanset atau belah ketupat, berbulu halus, pinggir bergerigi kasar tak teratur, kedua permukaan berbintik-bintik karena ada kelenjar minyak atsiri. Bunga berupa tandan yang keluar di ujung cabang,warna ungu pucat atau putih, benang sari lebih panjang dari tabung bunganya. Buah geluk berwama coklat gelap.
Daftar Isi
Nama Ilmiah
Orthosiphon aristatus (B13 Miq cars whiskers, kidney tea plants/java tea.
Nama Daerah
Kutun, mamam, bunga laba-laba, remujung (Jawa); giri-giri marah (Sumatera), songot koneng (Madura).
Bagian yang Dimanfaatkan & Kandungan
Bagian yang dimanfaatkan adalah daun dan akar. Kandungannya adalah orthosiphonin, flavonoid, glikosida, saponin dan terpenoid.
Pemanfaatan
Penyakit yang bisa diobati adalah batu ginjal, asam urat, dan sakit pinggang.
Cara Penggunaan
1. Rebus daun kumis kucing sebanyak 25g bersama 25g daun ngokilo, 25 9 daun meniran lengkap dengan akarnya, 25g daun keji beling. Air rebusan diminum, berkhasiat mengobati batu ginjal.
2. Rebus herba kering 30-6o g atau 90-120 g herba segar dalam tiga gelas air sampai tersisa setengah bagian. Air rebusan diminum tiga kali sehari. Setengah gelas berkhasiat untuk mengobati asam urat.
3. Rebus daun sebanyak tujuh helai dan dua potong akar kumis kucing dengan satu gelas air. Biarkan satu malam, keesokan harinya baru diminum untuk mengatasi sakit pinggang.
Info Lain
Di Indonesia daun yang kering dipakai sebagai obat yang memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik), sedangkan di India untuk mengobati rematik. Masyarakat menggunakan kumis kucing sebagai obat tradisional sebagai upaya penyembuhan batuk encok, masuk angin, dan sembelit. Selain bersifat diuretik, kumis kucing juga digunakan sebagai antibakteri.
Kontraindikasi
Belum ditemukan literatur yang menyebutkan adanya kontraindikasi maupun efek samping dari konsumsi daun dan akar kumis kucing. Namun, sebaiknya beberapa hal ini perlu diperhatikan sebagai sikap kewaspadaan.
1. Bagi yang sedang hamil dan menyusui: jangan mengonsumsi kumis kucing.
2. Bagi anak-anak: sebaiknya tidak mengonsumsi dengan dosis yang berlebihan.