Ketapang
Morfologi Tanaman : Pohon besar, tingginya dapat mencapai 40 m, dan diameter batang sampai 1,5 m. Bertajuk rindang dengan cabang- cabang yang tumbuh mendatar dan bertingkat-tingkat Daun-daun tersebar, sebagian besarnya berjejalan di ujung ranting, bertangkai pendek atau hampir duduk. Helaian daun bundar telur terbalik, berukuran 8-25(-38) x 5-14(-19) cm, helaian di pangkal bentuk jantung Bunga- bunga berukuran kecil, terkumpul dalam bulir dekat ujung ranting, panjang 8-25 cm, berwarna hijau kuning. Buah batu, bulat telur gepeng, bersegi atau bersayap sempit, berukuran 2,5-7 x 4-5,5 cm, berwarna hijau-kuning-merah atau ungu kemerahan jika masak.
Daftar Isi
Nama Ilmiah
Terminalia catappa L tropical almond, sea almond.
Nama Daerah
(Batak), katafa (Nias), katapieng (Minangkabau); lahapang (Simeulue); ketapas (Timor), talisei, tarisei, salrisé (Sulawesi Utara), tiliso, tiliho, ngusu (Maluku Utara); sarisa, sirisa, sirisal, sarisalo (Maluku); lisa (Roti), kalis, kris (Papua Barat).
Bagian yang Dimanfaatkan & Kandungan
Bagian yang dimanfaatkan adalah biji dan daun. Kandungannya adalah tanin.
Pemanfaatan
Digunakan untuk mengobati radang rongga perut, lepra, kudis, dan penyakit kulit yang lain. Selain itu, berfungsi juga sebagai diuretik, kardiotonik, dan dipakai sebagai obat luar pada erupsi kulit.
Cara Penggunaan
1. Makan langsung biji atau sangrai terlebih dahulu untuk meredakan radang rongga perut dan berbagai penyakit kulit
2. Gunakan daunnya untuk obat balur rematik pada sendi dan erupsi kulit.
3. Godok kulit kayu sampai mendidih, setelah dingin minum tiga kali sehari setengah gelas sebagai obat batuk.
Info Lain
Ketapang disebutkan sebagai salah satu sumber tanin karena mengandung lebih dari 30% tanin di dalamya sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal dalam bidang kesehatan. Pohon ketapang banyak dijumpai di Asia Tenggara, dibawa dari Asia Tenggara dan menyebar ke berbagai belahan dunia lainnya termasuk India, Polinesia, Madagaskar, Pakistan, Afrika Barat, Afrika Timur, Amerika Selatan, dan Amerika Tengah. Pada dasarnya pohon ketapang mampu tumbuh bahkan di iklim pesisir (dataran rendah) dan tingginya bisa mencapai 3 m. Kulit jaringan kayunya dimanfaatkan sebagai zat pewarna, yaitu pewarna kuning kecokelatan hingga ke warna zaitun. Kulitnya mengandung tannin sebesar 11-18%. Kulit kayu ketapang banyak dimanfaatkan sebagai venir (penutup lantai). Bijinya dapat dimakan, bahkan sebagian orang menyebutkan jauh lebih enak dibandingkan dengan biji kenari. Oleh karena itu, pembuat kue banyak mengganti biji kenari atau almond dengan biji kepatang jika sedang tidak tersedia di pasaran.
Kontraindikasi