Gandarusa
Morfologi Tanaman : Perdu tumbuh tegak, tinggi dapat mencapai 2 m. Percabangan banyak, dimulai dari dekat pangkal batang. Cabang yang masih muda berwarna ungu gelap dan bila sudah tua warnanya menjadi cokelat mengilap. Letak daun berhadapan, daun tunggal berbentuk lanset dengan panjang 5-20 cm, lebar 1-3,5 cm, tepi rata, ujung daun meruncing, biji bertangkai pendek 5– 7,5 mm, warna daun hijau gelap. Bunganya kecil berwarna putih yang tersusun dalam rangkaian berupa malai atau bulir yang menguncup, berambut menyebar, dan keluar dari ketiak daun atau ujung tangkai. Buahnya berbentuk bulat panjang.
Daftar Isi
Nama Ilmiah
Justicia gendarussa Burm.f: willow-leaved justicia.
Nama Daerah
Besi-besi (Aceh), hand gondarusa, tetean, trus (Jawa), ghandharusa (Madura); gandarisa (Bima).
Bagian yang Dimanfaatkan & Kandungan
Bagian yang dimanfaatkan adalah seluruh bagian. Kandungannya adalah alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol, minyak asiri.
Pemanfaatan
Penyakit yang bisa diobati adalah sakit kepala, rematik, dan terkilir.
Cara Penggunaan
1. Layukan beberapa helai daun segar ditambah minyak kelapa di atas api kecil, setelah hangat ditempelkan pada kulit yang memar atau terkilir
2. Haluskan beberapa helai daun segar ditambah beberapa butir lada dan air secukupnya hingga berbentuk pasta. Borehkan pada pelipis dan dahi bila sakit kepala.
3. Tumbuk beberapa helai daun segar ditambah daun kecubung beberapa helai dan lada hitam beberapa butir serta air secukupnya hingga berbentuk pasta. Borehkan pada bagian yang nyeri rematik.
Info Lain
Hasil penelitian terbaru dari tim peneliti Farmasi Universitas Indonesia, menyatakan bahwa gendarusa dapat digunakan untuk mengatasi penyakit asam urat.
Dari penelitian tersebut diperoleh angka hingga 95,66% keampuhan tanaman gandarusa dalam menurunkan kadar asam urat.
Artinya, hampir mendekati daya sembuh alopurinol, salah satu obat modern yang digunakan untuk mengobati penyakit asam urat.
Kontraindikasi
Belum ditemukan literatur yang menyebutkan adanya kontraindikasi maupun efek samping dari konsumsi tanaman gandarusa. Gandarusa memiliki efek analgetik, diuretik, dan antispermatozoa.
Daunnya mengandung alkaloid yang berpotensi racun bagi manusia. Tumbuhan ini dilaporkan digunakan sebagai alat kontrasepsi pria oleh beberapa penduduk lokal Papua.