Bidara Laut
Morfologi Tanaman : Semak dengan tinggi dapat mencapai 2 m. Berbatang kecil, berkayu keras, dan kuat. Bagian bawah pokoknya dan akarnya berwarna lebih kuning sampai berwarna sawo matang. Daun tunggal, bertangkai, letak berseling, bentuk oval, tepi rata, ujung runcing, panjang 6- 12 cm, lebar 3,5-8,5 cm. Bunga berbentuk payung menggarpu tumbuh di ketiak daun, panjang 1-2 cm, berisi 7-20 kuntum. Bunga-bunga berukuran kecil, bergaris tengah 2-3 mm, berwarna kekuningan, sedikit harum. Buah bulat, berdiameter 2-4 cm, berwarna kuning kemerahan.
Daftar Isi
Nama Ilmiah
Strychnos ligustrina Blume sea bidara
Nama Daerah
Bidara putih, kayu ular, dara laut (Jawa), bidara gunong (Madura), bidara mapai (Bugis), ai betek, ai hedu, hau feta (Roti), maba putih, elu, ai baku moruk (Timor)
Bagian yang Dimanfaatkan & Kandungan
Bagian yang dimanfaatkan adalah kayu. Kayunya mengandung alkaloid, tanin, dan Steroid.
Pemanfaatan
Digunakan untuk mengobati rematik dan radang kulit.
Cara Penggunaan
1. Seduh kayu bidara laut 100 mg, daun jambu mete muda 8 g, dan biji seledr 2g dalam air 100 ml. Minum sehari satu kali sebanyak 100 ml. Ulangi beberapa kali jika terkena rematik.
2. Rebus kayu bidara laut 500 mg, daun ketepeng 3 9, dan rimpang kunyit 4 9 dalam 110 ml air. Kompreskan pada bagian kulit yang sakit.
Info Lain
Di beberapa derah bidara laut digunakan secara ritual sebagai pengusir makhluk halus. Bagian daunnya juga digunakan untuk memandikan mayat atau untuk memandikan orang yang stres Secara ilmiah, daunnya memiliki efek melemaskan otot sehingga bila digunakan memandikan orang stres bisa mengalam relaksasi dan menenangkan. Tumbuhan ini juga beracun karena mengandung striknina dan brusina.
Kontraindikasi
Takaran yang berlebihan dapat menyebabkan kaku pada leher dan muka, napas pendek, dilatasi pupil mata, dan kejang Dosis tinggi dapat menyebabkan kejang dan kelumpuhan sistem pernapasan yang menyebabkan kematian Pemakaian yang lama bisa terjadi efek akumulasi dan menimbulkan keracunan