Temu Hitam
Morfologi Tanaman : Herba dengan rimpang panjang mencapai 16 cm dan tebal 3 cm, di bagian luar abu-abu dan mengkilap, pucuk merah muda, bagian dalam kebiru-biruan atau biru-hijau dengan korteks putih. Helaian daun panjangnya 50 cm, bentuk daun menjorong sampai lonjong sampai bentuk lanset, 30-8o cm x 9-20 cm, berwarna hijau dengan bagian tertentu keunguan- cokelat. Bunga majemuk berbentuk malai pada tunas yang tersendiri, tangkai hijau pucat, mahkota panjang 4,5 cm, merah tua-merah muda.
Daftar Isi
Nama Ilmiah
Curcuma aeruginosa Roxb. blue ginger.
Nama Daerah
Temu ireng (Jawa, Sumatera, Bali); tamu hitam (Minangkabau); koneng hideung (Sunda); temo ireng (Madura); atau temu lotong (Sulawesi).
Bagian yang Dimanfaatkan & Kandungan
Bagian yang dimanfaatkan adalah rimpang. Kandungannya adalah minyak asiri dengan komponen kurzerenon, monoterpen, dan seskuiterpen (isofuranodien, furanodienon, dehidrokurdion, kukurmenon, dan zedoarol), pati, damar, dan lemak.
Pemanfaatan
Penyakit yang bisa diobati adalah cacingan, kudis, obesitas, setelah bersalin, rematik, dan gatal.
Cara Penggunaan
1. Parut rimpang, tapalkan pada bagian yang gatal-gatal.
2. Kupas rimpang segar, cuci dan tiriskan kemudian peras dan saring. Minum airnya untuk penderita cacingan.
Info Lain
Air rebusan temu hitam dapat digunakan sebagai obat mulas dan peluruh angin, serta obat pembersih darah pasca melahirkan.
Kontraindikasi
Belum ditemukan literatur yang menyebutkan adanya kontraindikasi maupun efek samping dari konsumsi temu hitam. Namun, sebaiknya beberapa hal ini perlu diperhatikan sebagai sikap kewaspadaan.
1. Bagi yang sedang hamil dan menyusui: jangan mengonsumsinya.
2. Bagi anak-anak: sebaiknya tidak mengonsumsi dengan dosis yang berlebihan sebelum berkonsultasi dengan herbalis atau dokter.